Senin, 10 November 2008

Ubuntu 8.10 Resmi Dirilis (dari situs komunitas Ubuntu Indonesia)

Canonical Ltd., sponsor komersial dari proyek Ubuntu mengumumkan peluncuran rilis akhir Ubuntu 8.10 (Intrepid Ibex) pada tanggal 30 Oktober 2008. Ubuntu adalah distribusi Linux untuk desktop, laptop, netbook, thin client dan server yang menyediakan perangkat lunak terbaru dari dunia Free Software dan Open Source setiap 6 bulan sekali dan Ubuntu 8.10 adalah rilis kesembilan yang telah diluncurkan oleh proyek Ubuntu sampai saat ini.

Di Ubuntu 8.10 ini terdapat banyak fitur-fitur terbaru untuk desktop dan server seperti dukungan 3G, usb-creator untuk membuat start-up disk Ubuntu di USB, lingkungan desktop GNOME terbaru, encrypted private directory, java stack (Apache Tomcat dan OpenJDK), virtualisasi dan masih banyak lagi.

Ubuntu 8.10 sendiri akan di-support melalui security updates selama 18 bulan baik itu di desktop maupun di server, dan untuk Anda yang ingin mencoba dipersilakan untuk langsung mengunduh Ubuntu dari situs-situs di bawah ini atau Anda dapat juga memesannya melalui ShipIt. Jangan lupa untuk membaca terlebih dahulu catatan rilis dari Ubuntu 8.10 sebelum melakukan instalasi dan untuk informasi bagaimana meng-upgrade dari versi 8.04 dapat Anda lihat pada halaman ini.

Unduh Ubuntu

Akhir kata mungkin diucapkan banyak terimakasih terhadap para sukarelawan yang ada dibalik layar pengembangan Ubuntu dan tentu saja kepada rekan-rekan di komunitas Ubuntu Indonesia. Maju terus sobat, selamat mengunduh dan mari kita berpesta!


Dari hobi ke bisnis

Dear Linuxer,

Saya percaya bahwa jumlah pengguna mesin Linux semakin hari semakin bertambah, menggunakan Mesin Linux (lebih spesifik dibanding open source) secara umum, pada mulanya hanya hobi (paling tidak yang terjadi pada saya). Sebagai pengguna Linux, saya menggunakannya untuk mendukung pekerjaan yg tidak spesifik di bidang TI. Kemudian menularkan penggunaan Linux pada lingkungan kantor dimana saya bekerja. Selanjutnya mencoba memperkenalkan kepada kantor lain dalam satu grup perusahaan. Memperluas jangkauan kepada komunitas (asosiasi, kawan, perkumpulan dsb), tanpa terasa kini sebagian besar Lingkungan dimana saya hidup sudah menggunakan mesin Linux untuk mendukung pekerjaan mereka yg tidak ada hubungan langsung dengan TI. Sebagian sangat kecil mengeluh, kekurangan aplikasi (software) yang dibutuhkan, tapi mereka tetap setia menggunakan Linux. Sebagian besar menyatakan kepuasannya dan akan bertahan menggunakan Linux.

Salah satu keluhan paling krusial, kesulitan menemukan “support” Linux, cukup banyak kawan-kawan pengguna Linux, kebingungan bila ada gangguan pada mesin mereka. Rata-rata outlet (Tukang service, toko, dealer dsb) umum menolak atau menyatakan tidak mampu memperbaiki mesin Linux, saya harus berterima kasih pada IT person di Kantor yang selalu siap membantu siapa saja bila mesin Linux mereka mengalami gangguan. Pengguna komputer saat ini, rata-rata sangat manja, bahkan mouse pointer tidak bisa bergerak saja, mereka sudah buru-buru menelpon dan minta bantuan, tidak mudah mendidik mereka untuk sedikit mengenali alat kerja. Ini persoalan budaya dan attitude, sama sekali bukan masalah Teknis.

Belajar dari situasi ini, saya berkeyakinan bila ada generasi muda yang memiliki keberanian membuka “support center” Linux, atau apapun namanya dan dikelola secara profesional, pasarnya masih sangat terbuka. Situasi ini mirip lingkaran sarung, satu pihak menyatakan akan membuka support bila pengguna sudah banyak, sebaliknya pengguna akan menggunakan Linux, bila support sudah banyak. Dan akhirnya tak satu pihakpun memulainya.

Saya tahu cukup banyak jumlah Linux Advance namun sangat sedikit yg memikirkan untuk menjual keahliannya kepada masyarakat. Pasti ada missing Link dalam situasi ini, tapi entah dimana … kalau sudah ketemu namanya bukan Missing Link lagi khan …. :=)) . Asosiasi Open Source Indonesia A>A.O.S.I telah dilahirkan, meski tidak baik membebani terlalu banyak pada organisasi yang baru lahir ini, barangkali AOSI bisa menambah tenaga menemukan missing Link. Lagian tidak adil menyerahkan hanya pada AOSI untuk sekian banyak masalah yang tidak disebabkan AOSI, atau AOSI tidak tahu menahu duduk persoalannya. Yang terbaik barangkali, mari kita dukung AOSI dengan menciptakan situasi yang kondusif.

Saya berharap Technopreneur2 muda bidang open source akan segera meramaikan dunia, memberikan warna baru agar hidup makin hidup, agar warna makin berwarna ….